_kP89Mh0nklE4uIBzHyZTc8CjuSbJfbn2drnrosM_EA" /> nafisa computer

Rabu, 12 Februari 2020

MAKALAH SARA


MAKALAH
TENTANG  SARA
images (21).jpg
 







DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1.     MAUDY SEPTI HANIA
2.     INDRIANI SUKMA NINGSIH
3.     BAIQ PUTRI AYU KUMALA SARI
4.     ZULFA TANSI RAHANI
5.     NABILA SAKI
6.     MOH. RIJAN SAPUTRA
7.     MOH. ARIZ ZALPA

KELAS : IX.9

MTs. NEGERI 1 LOMBOK TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah dengan tepat pada waktunya yang berjudul “Pengertian SARA”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan SARA dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Terutama untuk bapak/ibu guru yang senantiasa membimbing kita untuk menyelesaikan makalah ini hingga terselesaikan makalah ini dengan baik.


Praya, 11 Februari 2020  



Penulis











DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I                         PENDAHULUAN 
A.   Latar belakang
B.   Tujuan
C.   Rumusan Masalah

BAB II            PEMBAHASAN 
BAB III          PENUTUP 
A.   Kesimpulan
B.   Saran
 DAFTAR PUSTAKA
      
















BAB I
PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

SARA adalah merupakan singkatan dari Suku agama dan Ras antar Golongan serta adat istiadat. Keempat hal tersebut adalah merupakan isu penting jika dikaitakan dengan peristiwa pertentangan dan konflik dalam masyarakat. Dalam suatu tatanan sosial masyarakat perbedaan antara suku ras dan agama sangatlah majemuk dan beragam. keberangaman tersebut sesungguhnya menjadi salah satu kekayaan tersendiri yag dimiliki oleh negara Republik Indonesia.
Disisi lain isu SARA terkadang mendatangkan dampak negatif dan bahkan berdampak pada terjadinya pertentangan dan konflik yng berkepanjangan yang justru merugikan dan bahkan mengahambat laju pembangunan. Secara khusus terdapatnya perbedaan Suku di Indonesia disebabkan oleh karena  indonesia adalah merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau yang memiliki karakter masyarakat, kebudayaan, kebiasaan, adat istiadat dan kepercayaan yang berbeda. Kemajemukan tersebut yang menjadi ciri khas dari negara kesatuan Republik Indonesia. Dalam konteks wawasan Nusantara keterpaduan dan persatuan yang terjalin menjadi wawasan nusantara mejadi kebanggaan tersendiri. Di Indonesia terdapat Suku-suku diantaranya Bugis, Makasar, Menado, Jawa, Sunda, Batak dan sebagainya.
Selain kemajemukan suku tersebut dengan karakteristik yang berbeda juga terdapat kemajemukan dan perbedaan kepercayaan yang dianut oleh maisng-masing kelompok atau suku tertentu. Di indonesia terdapat lima macam agama yang diakui diantaranya Islam, Kristen, Katholik, Hindu dan Buddha, dan terdapat beberapa jenis aliran kepercayaan yang dapat dijalankan oleh pemeluknya di Negara Republik Indonesia.
Disamping memiliki dampak positif dari kemajemukan tersebut, disisi lain sesungguhnya sangat rentan untuk terjadi konflik pertentangan antara suku, agama dan ras. Konflik tersebut harus di eliminir seminimal mungkin agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan. akan tetapi dari keberagaman tersebut sejarah telah membuktikan bahwa telah terjadi pertentangan dan konflik yang berkepanjangan yang dilatar belakangi oleh isu SARA.

B.   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah seberapa penting pengertian SARA.

C.   TUJUAN
Makalah dengan judul Pengertian SARA  ini bertujuan untuk mengetahui pengertian SARA dan semua hal tentang SARA.




















BAB II
PEMBAHASAN

1.   Pengertian Sara ( Suku Agama Ras Dan Adat Istiadat)
Sara adalah berbagai pandangan dan tindakan yang didasarkan pada sentimen identitasyang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Dalampengertian lain SARA dapat di sebut Diskriminasi yang merujuk kepada pelayanan yangtidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasadijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusianuntuk membeda-bedakan yang lain. SARA Dapat Digolongkan Dalam Tiga Katagori :
a.       Kategori pertama yaitu Individual : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh individumaupun kelompok. Termasuk di dalam katagori ini adalah tindakan maupun pernyataanyang bersifat menyerang, mengintimidasi, melecehkan dan menghina identitas diri maupungolongan.2.
b.      Kategori kedua yaitu Institusional : merupakan tindakan Sara yang dilakukan oleh suatuinstitusi, termasuk negara, baik secara langsung maupun tidak langsung, sengaja atau tidak sengaja telah membuat peraturan diskriminatif dalam struktur organisasi maupunkebijakannya.3.
c.       Kategori ke tiga yaitu Kultural : merupakan penyebaran mitos tradisi dan ide-idediskriminatif melalui struktur budaya masyarakat.B.

2.  Tindakan - Tindakan Sara
Setiap tindakan yang melibatkan kekerasan, diskriminasi dan pelecehan yang didasarkanpada identitas diri dan golongan dapat dikatakan sebagai tidakan SARA. Tindakan inimelecehkan kemerdekaan dan segala hak-hak dasar yang melekat pada manusia. Ketikaseseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan,kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lainyang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi. Diskriminasi langsung, terjadisaat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama. Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadidiskriminatif saat diterapkan di lapangan.

3.   Contoh Masalah Sara Secara Umum Di Indonesia Sara
akhir-akhir ini muncul sebagai masalah yang dianggap menjadi salah satu sebabterjadinya berbagai gejolak sosial di negara kita. Perkelahian antara suku Madura dan sukuDayak di Kalimantan Barat, perkelahian antara suku Makasar dan penduduk asli Timoryang kemudian berkembang menjadi pergesekan antaragama Katolik dan Islam,merupakan contoh peristiwa SARA (suku, agama, ras, antargolongan) di negara kita.Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan suku bangsa, maka masalah SARA merupakan hal biasa. Dalam masalah SARA ada beberapa hal yang perlu dicermati adalah :
a.       Pertama, hubungan antara suku pribumi dan nonpribumi sampai saat ini belumdapatdipecahkan, dan tetap menjadi pemicu potensial timbulnya konflik sosial.
b.      Kedua, SARA muncul kembali sebagai faktor pendorong timbulnya "nasionalisme daerah"berupa upaya memisahkan suatu wilayah dari wilayah Republik Indonesia, meskipunmasalah ini secara historis seharusnya sudah selesai ketika bangsa ini memproklamasikanSumpah Pemuda 1928.
c.       Ketiga, ada gejala bergesernya sebab pemicu: timbulnya gejolak sosial dari masalah SARAke masalah yang bersifat struktural.
d.      Keempat, seimbang antara suku dalam akses mereka pada sumber alam.
e.       Kelima, pada tingkat makro lain seperti belum terciptanya birokrasi yang secara politisnetral.Perspektif seperti ini akan melihat masalah sebenarnya yang kini dihadapi bangsa ini,karena SARA hanya merupakan limbah masalah dasar itu serta wahana mobilisasimasyarakat guna menarik perhatian pemerintah untuk menyelesaikan masalah dasartersebut. Indonesia memang perlu perubahan apabila ingin memasuki abad ke-21 denganutuh sebagai suatu bangsa. SARA tak akan mampu memicu terjadinya suatu ketegangan
apabila tak terkait dengan faktor struktural yang ada dalam masyarakat. Singapura danMalaysia adalah negara multietnik dan multibudaya, namun hubungan antaretnik relatif harmonis. Hipotesis saya, karena Pemerintah Malaysia dan Singapura -bersertaaparaturnya- termasuk pemerintahan yang bersih, baik dari segi ekonomi maupun politik.Karena aparatur kedua pemerintahan itu bersih, maka keadilan pun terjamin.Masih sulit untuk mengatakan bahwa kita telah memiliki suatu pemerintahan yang bersih.Akibatnya, keadilan sulit dicapai.Sekelompok etnik tertentu, yang bekerja sama denganaparatur negara yang tak bersih, mampu lebih cepat memanfaatkan kesempatan yangdiciptakan pemerintah. Hal ini kemudian menimbulkan masalah SARA atau sikap antiterhadap suku tertentu. Tapi kita perlu memahami bahwa masalah tersebut muncul karenakelompok etnik itu mengalami political insecurity dalam masyarakat, sehingga merekaperlu mencari security melalui aliansi dengan aparatur pemerintah yang mengalamieconomic insecurity. Gejala menarik yang terjadi di negara kita, adanya satu birokrasi yangmerupakan bagian suatu organisasi sosial politik (orsospol). Ketidaknetralan birokrasi itudapat memancing ketegangan sosial yang manifestasinya adalah pada tindakan SARA.Contohnya, beberapa gejolak sosial pada Pemilu 1997, seperti terjadi di Pekalongan.Dalam hal ini, kita dapat mendeteksi adanya political insecurity di kalangan aparatur, yaknitakut kehilangan jabatan apabila orsospol tertentu kalah. Political insecurity itu seringdimanifestasikan dalam tingkah laku yang bersifat overakting, yang dapat menimbulkanreaksi keras dari orsospol lain, yang pada akhirnya menimbulkan tindakan SARA.Bagaimanapun, SARA adalah bagian dari bangsa dan negara Indonesia. Kita tak dapatmenghindar dari masalah ini.

4.   Pertentangan sosial dan Integrasi masyarakat ( suku, agama, ras dan budaya )
Indonesia adalah negara yang kaya akan semua budaya juga bermacam suku, ras, warna kulit, agama, dan budaya.dalam satu wilayah tertentu mereka menganut berbagai macam agama, suku, dan budaya. yang pertama mengenai ras yaitu sebagai berikut :
1. Ras
Indonesia juga memiliki berbagai macam ras yang mereka anut.Ras ini terdiri dari seluruh suku yang ada di Indonesia seperti Jawa, Sunda, Minang, Melayu, Dayak, Bugis, Bali, Sasak, Papua dan sebagainya. Seluruh suku ini rata-rata memiliki persamaan fisik yaitu kulit sawo matang, ukuran tubuh kecil, hidung kecil dan rambut hitam. Umumnya orang Indonesia menganggap orang asing yang putih, tinggi, langsing, hidung mancung, bibir tipis, dan rambut pirang lebih cantik atau tampan.kita harus memahami dari berbagai sudut pandang yang disebut dengan cantik. bahkan bagi orang luar negeri orang indonesia memiliki ras yang cantik bagi mereka. Sebenarnya orang berpredikat tampan-cantik itu berkulit coklat, hidung kecil, mata hitam, rambut hitam. Ciri fisik itu dimiliki ras Indonesia.
menurut orang luar negeri, orang indonesia memiliki warna kulit yang lebih sexy. indonesia endominasi jenis kulit yaitu kuning langsat dan coklat. bagi negara luar, kulit coklat dianggap lebih sexy dan terlihat indah. selanjutnya, Hidung kecil lebih manis. indonesia memiliki jenis kebanyakan seperti ini. ada pula yang memiliki hidung pesek.akan tetapi indonesia lebih mendominasi hidung kecil tetapi terlihat manis.  Ras Indonesia memproduksi lebih sedikit bau badan.
Kelompok-kelompok etnis yang berbeda memiliki karakteristik bau tubuh yang berbeda. Keringat berlebih adalah masalah yang lebih banyak dihadapi oleh orang kauendominasi hidung kecil yang terlihat lebih manis.kasian dan afrikan, yang memiliki lebih banyak kantung rambut (tempat dimana apocrine berasal). Sedangkan orang Indonesia cenderung memiliki lebih sedikit kelenjar apocrine, itulah sebabnya orang eropa dan afrika lebih cenderung bau. Orang kulit Putih cenderung lebih bau seperti keju.

2. Suku
Pada dasarnya, indonesia memiliki banyak sekali janis suku di indonesia. seperti misalnya suku ambon, baduy, batak, betawi, bugis, bima, bonai dan masih banyak lagi.salah satunya saya ambil contoh adalah suku asmat.
Suku Asmat adalah sebuah suku di papua. Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayunya yang unik. Populasi suku Asmat terbagi dua yaitu mereka yang tinggal di pesisir pantai dan mereka yang tinggal di bagian pedalaman. Kedua populasi ini saling berbeda satu sama lain dalam hal dialek, cara hidup, struktur sosial dan ritual. Populasi pesisir pantai selanjutnya terbagi ke dalam dua bagian yaitu suku Bisman yang berada di antara sungai Sinesty dan sungai Nin serta suku Simai.
https://i0.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/99/Orang_Asmat.jpg/220px-Orang_Asmat.jpg
Description: https://i2.wp.com/bits.wikimedia.org/skins-1.18/common/images/magnify-clip.png
Seorang dari suku Asmat tengah membuat ukiran kayu
Ada banyak pertentangan di antara desa berbeda Asmat. Yang paling mengerikan adalah cara yang dipakai Suku Asmat untuk membunuh musuhnya. Ketika musuh dibunuh, mayatnya dibawa ke kampung, kemudian dipotong dan dibagikan kepada seluruh penduduk untuk dimakan bersama. Mereka menyanyikan lagu kematian dan memenggalkan kepalanya. Otaknya dibungkus daun sago yang dipanggang dan dimakan.
Sekarang biasanya, kira-kira 100 sampai 1000 orang hidup di satu kampung. Setiap kampung punya satu rumah Bujang dan banyak rumah keluarga. Rumah Bujang dipakai untuk upacara adat dan upacara keagamaan. Rumah keluarga dihuni oleh dua sampai tiga keluarga, yang mempunyai kamar mandi dan dapur sendiri. Hari ini, ada kira-kira 70.000 orang Asmat hidup di Indonesia. Mayoritas anak-anak Asmat sedang bersekolah.

3. Agama
Pada dasarnya, kita mengetahui indonesia memiliki berbagai agama seperti islam, kristiani, hindu, budha. akan tetapi ada pula seperti kongwuchu, yahudi, baha’i, kristen protestan dan katolik. mereka bebas memilih agama apa yang mereka anut sesuai dengan kepercayaan mereka masing-masing. mereka mempercayainya, menyembahnya untuk senantiasa menjadi patokan merka dalam manjalani hidup.
4. Budaya
Kita ketahui berbagai macam budaya yang indonesia miliki.seperti misalnya macam-macam tari daerah, rumah adat, lagu kebangsaan, makanan, tulisan, suara, pakaian, gambar, patung, dan alat musik. masing masing daerah pasti memiliki perbedaan diantara yang disebutkan diatas. seperti contoh budaya orang jawa. makanan khas mereka gudeg, alat musiknya adalah gamelan, tarinya adalah keroncong dan lain-lain. masing-masing budaya memliki keunikan yang khas. budaya adalah menjadi salah satu tolak ukur bangsa ini untuk menjadi pcuan daerahnya agar pada suatu saat ada budaya asing masuk ke indonesia, indonesia tidak kalah saing untk menunjukan budaya yang kita memiliki saat ini, dan diharapkan tidak akan pudar sampai negara ini mati.
Integrasi masyarakat tidak akan pernah melebur tetapi akan selalu selaras. dari berbagai jenis suku, ras, agama, budaya yang dijelaskan tadi, setiap masing-masingnya pasti akan selalu menimbulkan suatu perbedaan yang dapat terjadi suatu konflik di antara mereka. perbedaan tersebut dapat memicu perpecaha yang dapat terjadi diantara mereka.  seperti konflik SARA ( suku, agama, ras ) seperti contoh adalah terjadi konflik SARA (suku, agama, rasa, dan antar golongan) terjadi pada tanggal 6 Februari 2011 yang menewaskan tiga orang jemaah Ahmadiah dan tujuh orang lainnya luka-luka akibat penyerangan kediaman pimpinan Ahmadiah di kampung Peundeuy, Desa Umbulah, Kecamatan Cikeusik yang diserang oleh ribuan massa. Menyusul setelah penyerangan Ahmadiah, pada tanggal 7 Februari 2011 terjadi lagi pembakaran gereja di Temanggung yang menyebabkan sembilan orang luka-luka serta kerusakan tiga gereja.
kejadian seperti ini, menimbulkan perpecahan. Untuk mengarahkan jalannya masa transisi ini kearah yang benar, dibutuhkan juga peran pemerintah dalam masyarakat sebagai penetrasi atau penengah dalam resolusi konflik. Jadi berdasarkan ulasan diatas, masalah-masalah bernuansa SARA akhir-akhir ini bukanlah semata-mata karena ketidak seriusan pemerintah, melainkan kejadian-kejadian tersebut adalah suatu proses tercapainya keteraturan yang baru yakni demokrasi yang terkonsolidasi.
solusinya adalah sikap saling menghargai dan menghormati diantara kita. jangan membeda bedakan diantara kita dari segala perbedaan yang ada. kita adalah satu, yaitu indonesia. hormatilah agama, ras, suku yang mereka miliki. justru dari perbedaan yang ada, kita harus bersatu, untuk menimbulkan rasa ingin tau dari perbedaan yang ada.
wanty zahara

5.                Strategi Penanganan Konflik
Cara Mengatasi Konflik
Adapun cara mengatasi konflik dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:
·         Mempelajari penyebab utama konflik.
·         Memutuskan untuk mengatasi konflik
·         Memilih strategi mengatasi konflik (Hunsaker,2003)
Menghilangkan faktor-faktor yang dapat menimbulkan konflik di suatu wilayah            
·         Menguatkan ideologis nasionalis sebagai bangsa yang sama dan negara yang sama.
·         Pembauran alami dan sistematis dalam pengawasan ketat berfasilitas kesamaan kultur.
·         Pembauran religius dan kekeluargaan dalam bentuk perkawinan silang.
·         Lima Strategi Untuk Mengatasi Konflik dalam lima kemungkinan
·         Jika kerjasama rendah dan kepuasan diri sendiri tinggi, maka gunakan pemaksaan (forcing)atau competing.
·         Jika kerjasama rendah dan kepuasan diri sendiri rendah, maka gunakan penghindaran(avoiding).
·         Jika kerja sama dan kepuasan diri seimbang (cukup), maka gunakan kompromi
(compromising).
·         Jika kerjasama tinggi dan kepuasan diri sendiri tinggi, maka gunakan kolaboratif(collaborating).
·         Jika kerjasama tinggi dan kepuasan diri sendiri rendah, maka gunakan
penghalusan (smoothing).  Forcing (Pemaksaan) menyangkut penggunaan kekerasan, ancaman, dan taktik-taktik penekanan yang membuat lawan melakukan seperti yang dikehendaki.
Pemaksaan hanya cocok dalam situasi-situasi tertentu untuk melaksanakan perubahan-perubahan penting dan mendesak. Pemaksaan dapat mengakibatkan bentuk-bentuk perlawanan terbuka dan tersembunyi (sabotase). Avoding (Penghindaran) berarti menjauh dari lawan konflik. Penghindaran hanya cocok bagi individu atau kelompok yang tidak tergantung pada lawan individu atau kelompok konflik dan tidak mempunyai kebutuhan lanjut untuk berhubungan dengan lawan konflik. Compromissing (Pengkompromian) berarti tawar menawar untuk melakukan kompromi untuk mendapatkan kesepakatan. Tujuan masing-masing pihak adalah untuk mendapatkan kesepakatan terbaik yang saling menguntungkan.
Pengkompromian akan berhasil bila kedua belah pihak saling menghargai, dan saling percaya. Kepuasan diri-sendiri, Collaborating berarti kedua pihak yang berkonflik kedua belah pihak masih saling mempertahankan keuntungan terbesar bagi dirinya atau kelompoknya saja. Smoothing (Penghalusan) atau conciliation berarti tindakan mendamaikan yang berusaha untuk memperbaiki hubungan dan menghindarkan rasa permusuhan terbuka tanpa memecahkan dasar ketidaksepakatan itu.Conciliation berbentuk mengambil muka (menjilat) dan pengakuan Conciliation cocok untuk bila kesepakatan itu sudah tidak relevan lagi dalam hubungan kerja sama.

6.        Manfaat SARA Bagi Ras Dan Suku Agama
a)      Memberikan pengetahuan tentang tujuan,dan bagaimana cara hidup.Tanpa agama manusia tidak tahu untuk apa yang sebenarnya hidup ,dan nantiya kemana dia pergi.
b)      Agama dengan kitab sucinya berfungsi sebagai penerang.Agama ibarat sebagai obor,yang mampu menerangi dalam kegelapan.Orang yang ada dalam kegelapan akan banyak mengalami hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan hidupnya,karena tidak mengetahui mana yang baik dan yang buruk ,mana yang boleh dan mana yang boleh dihindari.Orang yang beroborkan agama akan lebih bias menempuh jalan yang benar,dan akan bisa lebih cepat berjalan menuju tempat tujuan yaitu kesejahteraan di dunia dan kebagiaan di akhiran
c)      Bisa menjadi alat peredam dari gejolak dan gelorak bathin seseorang yang dirundungkan kedukaan.Dengan agama orang bisa menghibur dirirnya di saat mengalami kesedihan sehingga mempunyai daya tahan yang jauh lebih besar terhadap segala macam penderitaan



























BAB III
PENUTUP

     A.    Kesimpulan
Konflik sebagai kategori sosiologis bertolak belakang dengan pengertian perdamaian dan kerukunan. Yang terakhir ini merupakan hasil dari proses assosiatif, sedangkan yang pertama dari proses dissosiatif Proses assosiatif adalah proses yang mempersatukan; dan proses dissosiatif sifatnya menceraikan atau memecahkan. Fokus kita tertuju kepada masalah konflik atau bentrokan yang berkisar pada agama. Dalam konteks ini konflik sebagai fakta sosial melibatkan minimal dua pihak (golongan) yang berbeda agama, bukannya sebagai konstruksi khayal (konsepsional) melainkan sebagai fakta sejarah yang masih sering terjadi di zaman sekarang. Misalnya: bentrokan antara umat Kristen Gereja Purba dengan umat Yuhudi, benturan umat Kristen dengan penganut agama Romawi (agama kekaisaran) dalam abad pertama sampai dengan ketiga. Dalam penyorotan sekarang ini kita hanya ingin mengkhususkan pada suatu sumber bentrokan saja, yaitu : perbedaan iman. Dan berkaitan dengan iman juga perbedaan mental setiap umat beragama. Bahwa perbedaan iman (dan doktrin) de facto menimbulkan bentrokan tidak perlu kita persoalkan, tetapi kita menerimanya sebagai fakta dan mencoba untuk memahami, dan mengambil hikmahnya. Semua pihak umat beragama yang sedang terlibat dalam bentrokan masing-masing terutama dari benturan itu.   
Faktor-faktor penyebab konflik diantaranya perbedaan doktrin dan sikap mental, perbedaan suku dan ras beragama dan perbedaan tingkat kebudayaan. Perbedaan iman menimbulkan bentrokan yang tidak perlu kita persoalkan, tetapi kita menerimanya sebagai fakta dan mencoba untuk memahami dan mengambil hikmahnya.
Adapun strategi untuk mengatasi konflik yang ada, harus adanya kesepakatan dari kedua belah pihak untuk saling menghargai dan saling percaya.

       B.   Saran
Saran dari saya adalah di jaman sekarang ini, seharusnya perbedaan SARA tidak lagi di pentingkan karena kita dapat berkerjasama dengan berbagai suku, ras, agama, dan adat istiadat dengan efektif dan tidak hanya dari satu ras, dll. Dari perbedaan itu, justru kita dapat lebih kreatif dan membuat wawasan kita menjadi jauh lebih luas.




DAFTAR PUSTAKA