Penyakit Dan Penyebab
Pada Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan pada manusia adalah salah satu sistem organ yang
sangat penting. Karena jika manusia tidak bernapas selama beberapa menit, maka
dia akan mati. Sama seperti sistem organ yang lain, sistem
pernapasan pada manusia juga bisa mengalami gangguan atau kelainan
yang mempengaruhi sistem itu sendiri. Nah, apa sajakah penyakit pada sistem
pernapasan pada manusia? Langsung saja kita simak yang pertama:
Faringitis adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul
rasa nyeri pada waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering.
Gangguan ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa
menyerang penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan
juga dapat terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit
saat menelan dan rasa kering di kerongkongan.
2. Asma
Asma adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh
alergi seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma sebagai
gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam paru-paru.
Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara optimal. Asma
ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang menyebabkan kesukaran
bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh hipersensitivas
bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing di udara. Asma
merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru. Kelainan ini
tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak lahir. Kelainan
ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau keadaan dingin,
udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Hampir separuh jumlah penderita mendapat asma karena alergi ataupun
sistem pernafasan yang terlalu sensitif terhadap debu, obat, makanan, dan
minuman.Pola hidup tidak sehat turut mempengaruhi timbulnya penyakit asma,
seperti merokok dan stress.
Asma adalah penyakit sistem pernapasan manusia yang paling banyak di
derita di dunia. Di tahun 2010, penderita asma di seluruh dunia berkisar 300
juta orang. Sementara jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 12 juta orang
atau kurang lebih 6 % dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Asma bukanlah
penyakit menular, sehingga jika ada salah satu anggota keluarga yang terserang
asma, anggota lain tidak perlu panik.
Gejala penyakit Asma antara lain:
1.
Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
2.
Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
3.
Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
4.
Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
5.
Rasa sesak dan berat di dada.
6.
Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
7.
Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
8.
Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan
tertentu.
9.
Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara
karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
10.
Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.
Apabila gejala-gejala tersebut muncul, maka seseorang yang menderita
asma akan kesulitan untuk melakukan pernapasan dikarenakan adanya kontraksi
pada otot-otot bronkul yang mengakibatkan penyempitan pada saluran pernapasan.
Saat serangan asma terjadi, biasanya penderita kronis diberikan obat
semprot yang mengandung epinefrine atau isoproterenol yang dapat dihisap
dengan segera saat terjadi serangan asma. Untuk tingkat akut, epinefrin tidak
lagi disemprotkan, namun diinjeksikan (disuntik) ke dalam tubuh penderita.
Jika tidak ada epinefrine, penderita dapat ditolong sementara dengan memberikan
minuman hangat atau menghirup uap air panas. Bisa juga dengan memberikan
hembusan angin segar dari kipas angin untuk membantu proses pernapasan
penderita. Penyakit asma mungkin tidak dapat dihilangkan dari sistem pernapasan
manusia, namun penyakit ini dapat dikontrol agar gejala dan serangannya tidak
mengganggu aktivitas bekerja.
Cara mencegah penyakit Asma:
1.
Jangan tinggal ditempat yang kotor yang sudah kotor karna polusi
2.
Jangan memelihara binatang yang bulunya banyak dan halus.
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
Misalnya kucing, kelinci, dan sebagainya
3.
Selalu memakai baju hangat dan selendang leher saat cuaca sedang dingin
4.
Jangan terlalu banyak melakukan olahraga yang membutuhkan napas panjang
bila napas tidak kuat.
Sekitar 50 % penderita asma melakukan terapi pengobatan alternatif,
namun belum cukup bukti yang memastikan bahwa terapi-terapi tersebut efektif
mengobati asma.
3. Influenza (Flu)
Penyakit influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang
ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan
terasa gatal. Influenza merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran
pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan
sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama
sakit berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.
Penyakit ini merupakan penyakit yang paling sering menyerang sistem
pernapasan pada manusia di seluruh dunia. Flu diakibatkan oleh virus RNA dari
keluarga Orthomyxoviridae. Gejala umum flu adalah badan menggigil, deman, mata
berair, hidung tersumbat kepala berat, disertai batuk, dan nyeri di beberapa
bagian tubuh.
Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di
masyarakat. Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia
sangat muda dan usia tua dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan.
Penyakit ini terutama terjadi pada musin dingin di negara bermusim dingin dan
di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan
menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain
seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus
influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan
tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk
dan melalui partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara
terutama di ruangan tertutup.
Pengobatan terbaik flu adalah istirahat karena flu lebih sering
diakibatkan menurunnya daya tahan tubuh karena kelelahan. Minum air yang banyak
dan hangat dapat membantu meringankan gejala flu. Vitamin C dosis tinggi (500
mg) dapat diberikan untuk membantu tubuh meningkatkan kekebalan tubuh.
Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas
bagian atas. Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe
A akan menyebabkan gejala yang berat, menyebar secara cepat dan dapat
menyebabkan infeksi di suatu negara atau wilayah (pandemi). Virus tipe B akan
menyebabkan gejala yang lebih ringan dan penyebarannya tidak secepat virus tipe
A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan saja. Perbedaan dari virus
ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan mempergunakan
test secara genetik.
Obat analgesik dan asetaminofen bisa diberikan agar flu cepat hilang.
Flu yang biasa menyerang orang dewasa dan anak kecil sekalipun tidak terlalu
berbahaya. Hanya saja kini ketakutan akan flu menjadi lebih tinggi, terutama
sejak mencuatnya kasus flu burung mulai awal tahun 2000-an, dan ternyata lebih
menyebabkan kerusakan parah daripada flu Spanyol yang pernah menjadi epidemi di
tahun 1980-an.
Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari
jumlah virus yang terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila
didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak 50% orang yang terkena air ludah ini
akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel permukaan di rongga
hidung dan saluran nafas.
Tanda-tanda gejala flu yang tidak biasa ini hampir sama dengan flu
biasa, namun dengan intensitas yang lebih tinggi. Pada kasus flu burung, gejala
demam bisa sangat tinggi dan tiba-tiba. Badan bisa menggigil hebat.
Gejala-gejala flu yang tidak biasa ini tentu harus ditangani secepatnya oleh
medis.
Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan
mengalami replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel
yang sudah rusak untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di
sebelahnya atau menempel pada air ludah dan menyebar melalui udara.
Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit
kepala, sakit otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan
dan serak. Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada
kondisi ini biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan
sendirinya. Tubuh memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang
berbahaya melalui sistem pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi
pertahanan ini akan baik apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa
penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas
dan lemah.
4. Emfisema
Emfisema adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan
pembengkakan pada paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema
disebabkan hilangnya elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit
bernafas. Penderita mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan
kekurangan enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada
paru-paru ini. Gejala yang ditimbulkan:
1.
Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami
penderita emfisema.
2.
Sesak dada
3.
Batuk kronis
4.
Kelelahan
5.
Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat
pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara mencegah penyakit Emfisema:
1.
Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah
penderita dari penyakit ini.
2.
Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan
penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya
ringan, sedang atau berat.
3.
Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan
dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit
ini. Berhenti merokok juga sangat penting.
5. Bronkitis
Bronkitis berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial.
Sementara itu,pleuritis adalah peradangan pada pleura, lapisan
pelindung yang membungkus paru-paru.Laringitis adalah pembengkakan
di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada sinus
atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga
dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk
ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan
tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di
dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
1.
Batuk berdahak.
2.
Sering sesak napas.
3.
Flu yang berkepanjangan.
4.
Mengi.
5.
Tubuh mudah lelah.
6.
Pembengkakan pada pergelangan kaki.
7.
Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
8.
Kepala terasa sakit.
9.
Penglihatan tampak kabur.
6. Asbestosis
Asbestosis adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat
menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut
yang luas. Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi
yang berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
1.
Plakpleura (kalsifikasi)
2.
Mesoteliome maligna
3.
Efusi pleura
Cara mencegah penyakit Asebstosis:
1.
Kadar serat dan debu asbes di lingkungan kerja
2.
Para pekerja yang berhubungan dengan Asbes, dianjurkan untuk berhenti
merokok
7. Sinusitis
Sinusitis merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung
atau sinus paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri,
jamur, virus, menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan
infeksi pada gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
1.
Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
2.
Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
3.
Sering bersin.
4.
Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau
kekuning-kuningan.
5.
Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan
tubuh, menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
8. Tuberculosis (TBC)
TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia,
namun yang paling sering diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering
disebut sebagai penyakit paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang
paru-paru sehingga pada bagian dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit
ini menyebabkan proses difusi oksigen yang terganggu karena adanya
bintik-bintik kecil pada dinding alveolus. Jika bagian paru-paru yang diserang
meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita
terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
1.
Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk
pertukaran udara paru-paru
2.
Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
3.
Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan
ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi
paru-paru
TBC dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi
oleh bakteri tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut
latent tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak
menerima pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis.
Active tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu
untuk melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga
menimbulkan infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala penyakit TB Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu
atau lebih, dalam dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan
lebih terutama pada siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat
badan, sering berkeringat saat malam, dan sesak nafas.
Menurut WHO, kurang lebih 33 % penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis,
dan hampir sepertiga orang yang terinfeksi berada di Asia Tenggara. Pada tahun
2010, ditemukan 8,8 juta kasus baru tuberkulosis di seluruh dunia. 1,4 juta
diantarnya berakhir dengan kematian.
Di Indonesia, kurang lebih ada 500.000 kasus baru TB setiap tahunnya.
Sepertiganya meninggal dunia. Besarnya jumlah kematian akibat TB membuat
Indonesia menduduki peringkat tiga jumlah dan kasus kematian penderita TB yang
merupakan penyakti menular ini.
TBC dapat di atasi dengan terapi. Terapi TBC yang dapat dilakukan adalah
sebagai berikut.
1.
Pengguna vaksin BCG (Bacille Calmette-Guerin). Vaksin BCG
diberikan mulai dari bayi. Perlindungan yang diberikan oleh vaksin BCG dapat
bertahan untuk 10 – 15 tahun, sehingga pada usia 12 – 15 tahun dapat dilakukan vaksinasi
ulang.
2.
Pengobatan pada pasien latent tuberculosis.
3.
Pengobatan pada active tuberculosis dengan menggunakan antibiotik selama
kurang lebih 6 bulan tidak boleh putus.
Penularan TB paling banyak dan paling mudah melalui udara. Itulah
mengapa organ yang pertama kali diserang tuberkulosis adalah sistem pernapasan
manusia terutama paru-paru. Tuberkulosis dapat menjadi penyakit kronis yang
menyebabkan jaringan luka yang cukup luas di paru-paru.
Tuberkulosis dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh, mulai dari sistem
saraf, sistem getah bening, hingga tulang dan persendian. Tuberkulosis tulang
disebut juga tuberkulosis milier.Orang-orang yang beresiko tinggi terkena
tuberkulosis adalah orang-orang pengguna narkotika, para petugas medis dan
orang-orang yang bekerja di rumah sakit.
Resiko penularan pada orang yang merokok lebih besar dua kali lipat
daripada orang yang tidak merokok. Demikian juga dengan orang yang kecanduan
alkohol dan penderita diabetes melitus, resiko penularan tuberkulosis menjadi
tiga kali lipat dari orang biasa.
Dahak ataupun bersin yang dikeluarkan oleh penderita TB banyak
mengandung bakteri Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak dengan kekebalan tubuh
belum sempurna sangat rentan terhadap penularan TB, terlebih jika mereka berada
dalam satu lingkungan penderita TB. Untuk pencegahan penularan TB pada
anak-anak, imunisasi BCG adalah imunisasi yang wajib selain hepatitis B, Polio,
DPT, dan campak.
Pengobatan yang rutin dan berhasil minimal memakan waktu 6 bulan,
namun ketidaksabaran dan ketidakpatuhan penderita dalam pengobatan, membuat
penyakit TB kadang sulit diberantas. Pengobatan yang umum digunakan melawan
tuberkulosis adalah menggukan antibiotik jenis isoniazid dan rifampisin.
Orang dengan penyakit tuberkulosis aktif biasannya diberikan dua macam
pengobatan antibiotik, hal ini untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri
terhadap antibiotik. Tinggkat penularan penyakitsistem pernapasan manusia tuberkulosis
sangat tinggi karena rendahnya kualitas lingkungan.
Pencegahan terbaik tuberkulosis adalah dengan menjaga lingkungan tetap
bersih dan sehat. Kualitas udara yang buruk memperparah penderita tuberkulosis.
Penderita tuberkulosis juga harus dijauhkan dari anak-anak.
9. Pneumonia
Pneumonia atau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru
yang disebabkan olehDiplococcus pneumoniae. Akibat peradangan alveolus
dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit berdifusi mencapai darah.
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru
yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
menjadi “inflame” dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh
iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit
lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol.Namun
penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae,
atau pneumokokus.
Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut
usia (lansia) dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya
sistem kekebalan tubuh (Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula
muda yang bertubuh sehat. Saat ini didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah
menjadi penyakit utama di kalangan kanak-kanak dan merupakan satu penyakit
serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap tahun.
Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan
pneumonia termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan
tanda-tanda menderita Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan
X-ray (Rongent) dan pemeriksaan sputum.Cara penularan virus atau bakteri
Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti, namun ada beberapa hal yang
memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit Pneumonia. Hal ini
diantaranya adalah :
1.
Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS
dan para penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus.
Begitupula bagi mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy)
dan meminum obat golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada
umumnya memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.
2.
Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada
saluran pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus
(riak/dahak), Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan
Pneumonia.Alkohol dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini
menyebabkan lemahnya daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.
3.
Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang
dilakukan tindakan ventilator (alat bantu nafas) ‘endotracheal tube’ sangat
beresiko terkena Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik
isi lambung (perut) ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan
berpindah ke rongga nafas (ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.
4.
Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh
para petani apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical)
tanpa memakai masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada
paru yang akibatnya mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri
atau virus.
5.
Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga
menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko
tinggi terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis
memungkinkan riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media
berkembangnya bakteri.
Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari
tingkat keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu
sendiri, antara lain:
1.
Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.
Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya
gejala atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya
bakteri Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.
2.
Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang
hampir sama dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang
cukup dan pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk
membantu pemulihan daya tahan tubuh.
3.
Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan
pemberian antijamur.
Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam
dan sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis
rendah hanya cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga
akan membantu proses pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) di paru-paru.
10. Dipteri
Dipteri adalah infeksi pada saluran pernapasan bagian atas. Pada
umumnya, disebabkan oleh Corynebacterium diphterial. Pada tingkat
lanjut, penderitanya dapat mengalami kerusakan selaput jantung, demam, lumpuh,
bahkan meninggal dunia.
11. Renitis
Renitis merupakan peradangan pada rongga hidung sehingga hidung menjadi
bengkak dan banyak mengeluarkan lendir. Gejala-gejala yang timbul pada
seseorang yang menderita renitis antara lain bersin-bersin, hidung gatal,
hidung tersumbat, dan berair (ingus encer). Renitis bisa timbul karena alergi
atau faktor lain.
12. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Upper Respiratory tract Infection (URI) merupakan penyakit yang
menyerang sistem pernapasan manusia bagian atas, yaitu hidung, laring (tekak),
dan tenggorokan. Penyakit ini sering dijumpai pada masa peralihan cuaca.
Penyebab munculnya ISPA hampir sama dengan influenza, yaitu karena kekebalan
tubuh yang menurun.
Perubahan suhu yang ekstrim terutama pada masa pancaroba membuat daya
tahan tubuh menurun. Namun kadang virus dan bakteri turut berperan menyebabkan
ISPA. Lebih dari 200 jenis virus dapat menyebabkan ISPA, namun virus yang
paling sering menyerang adalah rinovirus. Selain itu masihada juga coronavirus,
parainfluenza virus, adenovirus, dan enterovirus.
Sedangkan bakteri yang dapat menyebabkan ISPA berasal dari jenis
Stafilokokus, Streptokokus, dan Pneumokokus.ISPA dibagi dalam tiga tingkat,
yaitu ringan, sedang, dan berat. Gejala ISPA ringan berupa batuk, suara serak,
hidung berlendir (mengeluarkan ingus), dan demam (atau suhu badan terasa
meningkat tidak seperti biasanya).
Gejala ISPA sedang berupa demam tinggi hingga 39 derajat celcius,
tenggorokan merah, pada kulit terdapat bercak-bercak berwarna merah menyerupai
campak, telinga sakit dan mengeluarkan darah, dan pernafasan berbunyi mendecit.
Sedangkan pada ISPA berat, gejala-gejalanya berupa bibir dan kulit mulai
membiru, kesadaran menurun, gelisah, dan pernafasan berbunyi keras.
Bentuk-bentuk ISPA antara adalah rhinitis (radang pada lubang mukos
hidung), rinosinusitis/sinusitis, nasofaringitis dan faringitis (radang pada
faring), epiglotitis (radang pada laring atas), laringitis, laringotraceitis
(radang pada laring dan trakea), dan trakeaitis (radang pada trakea).
Rhinitis, faringitis, dan laringitis kadang disebut sebagai flu biasa.
Semua radang tersebut terjadi di sistem pernapasan manusia bagian atas.
Pengobatan ISPA sering menggunakan antibiotik walupun virus penyebab ISPA dapat
hilang dengan sendirinya seiring perbaikan kekebalan tubuh penderita.
Pemberian antibiotik adalah untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih
parah. Pada kasus ISPA dimana ingus dan dahak sudah berwara hijau, antibiotik
disarankan diberikan pada penderita karena dengan demikian sudah ada infeksi
karena bakteri. Obat-obatan analgesik juga dapat untuk mengobati keluhan sakit
kepala dan badan pegal penderita ISPA.Infeksi berlangsung kurang lebih 14 hari.
Setelah itu penderita secara umum akan normal kembali. Namun penderita
dengan kelainan maupun komplikasi akan mendapat ISPA lebih lama. Jika sudah
demikian, penderita memang harus memeriksakan diri ulang ke dokter. Bagi orang dewasa
ISPA merupakan penyakit ringan dan biasa, namun bagi anak apalagi bayi,
penyakit ini merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kematian.
ISPA mudah menyerang anak-anak karena kekebalan tubuh yang belum
sempurna. Sekitar 40 % - 60 % pasien anak ke Puskesmas karena keluhan ISPA.
Serangan ISPA pada bayi kurang dari dua bulan sangat dapat menyebabkan
kematian. Pada bayi, sistem pernapasan manusia belum sempurna. Kadang laring
harus bekerja keras agar bayi tidak tersedak.
13. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan salah satu yang paling berbahaya. Sel-sel kanker
pada paru-paru terus tumbuh tidak terkendali. Penyakit ini lamakelamaan dapat
menyerang seluruh tubuh. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan
merokok. Merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru dan kerusakan
paru-paru.
Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :
1.
Pembekakan di wajah atau di leher
2.
Napas sesak dan pendek-pendek
3.
Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan
4.
Kelelahan kronis
5.
Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak
6.
Sakit kepala, nyeri dengan sebab yang tidak jelas
7.
Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat
8.
Suara serak/parau
14. SARS
SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) adalah sebuah penyakit
pernapasan yang disebabkan oleh virus Coronavirus dari ordo
Coronaviridae. Virus ini menginfeksi saluran pernapasan. Gejalanya berbedabeda
pada tiap penderita, misalnya pusing, muntah-muntah, disertai panas tinggi dan
batuk. Sementara itu, gangguan yang tidak disebabkan oleh infeksi antara
lain rinitis, yaitu peradangan pada membran lendir (mukosa) rongga
hidung. Banyaknya lendir yang disekresikan, mengakibatkan peradangan. Biasanya,
terjadi karena alergi terhadap suatu benda, seperti debu atau bulu hewan.
15. Rinitis
Rinitis adalah radang pada rongga hidung akibat infeksi oleh virus,
missal virus influenza. Rinitis juga dapat terjadi karena reaksi alergi
terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir meningkat.
16. Laringitis
Laringitis adalah radang pada laring. Penderita serak atau kehilangan
suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum
alkohol, dan terlalu banyak serak.
17. Legionnaries
Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri
legionella pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.
18. Tonsilitis
Tonsillitis adalah peradangan pada tonsil (amandel) sehingga tampak
membengkak, berwarna kemerahan, terasa lunak dan timbul bintik-bintik putih
pada permukaannya. Tonsilitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus dan
bakteri. Jika terjadi infeksi melalui mulut atau saluran pernapasan, tonsil
akan membengkak (radang) yang dapat menyebabkan penyempitan saluran pernapasan. Adapun
gejala-gelaja tonsilitis adalah sebagai berikut.
1.
Tenggorokan terasa sakit.
2.
Terasa sakit saat menelan.
3.
Tubuh mengalami demam tinggi.
4.
Sering mengalami muntah
5.
Mengalami kesulitan saat bernapas
6.
Tidur mendengkur
7.
Nafsu makan menurun
8.
Timbul bau tidak sedap pada mulut
9.
Timbul nyeri di sekitar otot
19. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan jaringan toksigen ke jaringan
yang disebabkan oleh terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh darah, atau
jaringan tubuh.
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
Asfiksi disebababkan oleh: tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan). Gejala penyakit Asfiksi:
1.
Pada fase dispneu / sianosis asfiksia berlangsung kira-kira 4 menit.
Fase ini terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbon
dioksida. Tingginya kadar karbon dioksida akan merangsang medulla oblongata
sehingga terjadi perubahan pada pernapasan, nadi dan tekanan darah. Pernapasan
terlihat cepat, berat, dan sukar. Nadi teraba cepat. Tekanan darah terukur
meningkat.
2.
Fase konvulsi asfiksia terjadi kira-kira 2 menit. Awalnya berupa kejang
klonik lalu kejang tonik kemudian opistotonik. Kesadaran mulai hilang, pupil
dilatasi, denyut jantung lambat, dan tekanan darah turun.
3.
Fase apneu asfiksia berlangsung kira-kira 1 menit. Fase ini dapat kita
amati berupa adanya depresi pusat pernapasan (napas lemah), kesadaran menurun
sampai hilang dan relaksasi spingter.
4.
Fase akhir asfiksia ditandai oleh adanya paralisis pusat pernapasan
lengkap. Denyut jantung beberapa saat masih ada lalu napas terhenti kemudian
mati.
20. Hipoksia
Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi
sindrom kekurangan oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat
pengaruh perbedaan ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian
pada sel-sel. Namun pada tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan
aktivitas mental (kadang-kadang memuncak sampai koma), dan menurunkan kapasitas
kerja otot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar