_kP89Mh0nklE4uIBzHyZTc8CjuSbJfbn2drnrosM_EA" /> nafisa computer: MAKALAH PROTISTA MIRIP HEWAN & PROTOZOA

Rabu, 15 Januari 2020

MAKALAH PROTISTA MIRIP HEWAN & PROTOZOA




MAKALAH
PROTISTA MIRIP HEWAN & PROTOZOA

 






  


DISUSUN OLEH :

ELISA
KELAS : X. MIPA.1





SMA NEGERI 2 PRAYA
TAHUN 2020


KATA PENGANTAR


            Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya lah sehingga pembuatan makalah yang berjudul “
Protista Mirip Hewan dan Protozoa” dapat terselesaikan.
Dalam pembuatan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas sehinggga kami dapat menyelesaikannya. Dalam pembuatan makalah ini kami berharap semoga dapat bermanfaat kita semua.
Kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini sangat kami harapkan.Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf.


Praya, 1
6 Januari 2020 


Penulis












DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL 
KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI 
BAB I : PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
B.  Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan

BAB II: PEMBAHASAN

A. Protista Mirip Hewan
B.
Protozoa

BAB III: PENUTUP
A.  Kesimpulan
B.  Saran

DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kingdom protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota protista berbeda antara satu dengan yang lainnya dalam hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota protista ada yang menyerupai sifat hewan, jamur dan tumbuhan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton.
Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang sudah memiliki membran inti (eukariota). Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 100 sampai 300 mikron. Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Protozoa umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak  memiliki alat gerak. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di air tawar dan laut sebagai komponen biotik. Beberapa jenis Protozoa hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia. Protozoa hidup secara heterotrop dengan memangsa bakteri, Oleh karenanya, diperlukan suatu pembahasan mengenai protista dan protozoa secara mendalam. Agar nantinya dapat secara jelas mengetahui perbedaan antara protista mirip hewan dengan kingdom Animalia (hewan) yang sebenarnya, ataupun dengan kelompok Protista dan protozoa lainnya. Selain itu, agar nantinya juga dapat mengetahui peranan Protozoa dalam kehidupan manusia.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu :
1.      Bagaimanakah ciri-ciri dari protista mirip hewan?
2.      Bagaimanakah klasifikasi pada protista mirip hewan?
3.      Bagaimanakah peranan protista mirip hewan dalam kehidupan manusia?
4.      Bagaimanakan cirri-ciri dari protozoa?
5.      Bagaimakah klasifikasi pada protozoa?
6.      Bagaimanakah peranan protozoa dalam kehidupan manusi ?

1.3  Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahi bagaimanakah ciri-ciri dari protista mirip hewan?
2.      Untuk mengetahui bagaimanakah klasifikasi pada protista mirip hewan?
3.      Untuk Bagaimanakah peranan protista mirip hewan dalam kehidupan manusia?
4.      Untuk mengetahui bagaimanakan cirri-ciri dari protozoa?
5.      Untuk mengetahui bagaimakah klasifikasi pada protozoa?
6.      Untuk mengetahui bagaimanakah peranan protozoa dalam kehidupan manusi ?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    PROTISTA MIRIP HEWAN

2.1    Ciri-Ciri yang dimiliki Protista Mirip Hewan
Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur sel eukariotik, uniseluler maupun multiseluler, dan tidak memiliki jaringan yang sebenarnya. Anggota Protista berbeda antara satu dengan lainnya dalam hal morfologi maupun cara hidupnya. Anggota protista ada yang menyerupai hewan, tumbuhan, maupun jamur (Aryulina, Diah dkk, 2007:87)
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai protista mirip hewan. Sekitar 65 ribu jenis Protista yang menyerupai hewan atau lebih dikenal dengan istilah Protozoatelah dikenali dan dinamai. Istilah Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Disebut Protista yang menyerupai hewan karena uniseluler, heterotrofik, dan merupakan cikal bakal hewan yang lebih kompleks.
Ciri tubuh Protozoa meliputi ukuran dan bentuk, serta struktur dan fungsi tubuh. Protozoa berukuran mikroskopis, yaitu sekitar 10 sampai 200 mikron (µm). Bentuk sel Protozoa sangat bervariasi, ada yang tetap dan ada yang berubah-ubah. Umumnya dapat bergerak aktif karena memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia), bulu cambuk (flagellum), bulu getar (cilia), namun ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
Sel Protozoa umumnya terdiri dari membran sel, sitoplasma, vakuola makanan, vakuola kontraktil (vakuola berdenyut), dan inti sel. Membran sel berfungsi sebagai pelindung serta pengatur pertukaran makanan dan gas. Vakuola makanan adalah vakuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Vakuola makanan terbentuk dari proses makan sel dengan cara “menelan” oleh setiap bagian membran sel atau melalui sitotosma (mulut sel). Zat-zat makanan hasil pecernaan dalam vakuola makanan masuk ke dalam sitoplasma secara difusi. Sedangkan sisa makanan dikeluarkan dari vakuola ke luar sel melalui membran plasma. Vakuola kontraktil adalah vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan berbentuk cairan ke luar selmelalui membran sel serta mengatur kadar air dalam sel. Vakuola kontraktil merupakan vakuola yang selalu mengembang dan mengempis. Inti sel berfungsi mengatur aktivitas sel.

2.2         Klasifikasi pada Protista Mirip Hewan
Protozoa yang sudah teridentifikasi berjumlah lebih dari 60 ribu spesies. Jenis Protozoa yang sangat beragam tersebut dapat dibedakan menjadi empat kelas berdasarkan alat geraknya, yaitu Rhizopoda, Ciliata, Flagelata, dan Sporozoa.
2.2.1        Rhizopoda  ( Sarcodina)
Semua Protozoa yang tergolong kelas Rhizopoda (Yunani, rhizo = akar, podos = kaki) atau Sarcodina ( Yunani, sarco = daging) bergerak dengan penjuluran sitoplasma slnya yang membentuk pseudopodia (kaki semu). Bentuk pseudopodia beragam, ada yang tebal membulat dan ada yang tipis meruncing. Pseudopodia berfungsi sebagai alat gerak dan memangsa makanan. Rhizopoda ada yang bercangkang, contohnya Globigerina dan ada yang telanjang, contohnya Amoeba proteus. Pada Rhizopoda yang bercangkang, pseudopodia menjulur keluar dari cangkang. Cangkang tersusun dari silika atau kalsium karbonat.
Rhizopda berkembangbiak secara aseksual dengan pembelahan biner. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, misalnya kekeringan,Rhizopoda tertentu beradapatasi untuk mempertahankan hidupnya dengan membentuk kista. Contoh Rhizopoda yang membentuk kista adalah Amoeba. Dalam keadaan berupa kista,kegiatan hidup Amoeba menjadi tidak aktif. Amoeba akan menjadi aktif kembali jika kondisi lingkungan sesuai.
Salah satu hewan yang tergolong filum ini adalah Amoeba. Amoeba berarti hewan yang memiliki bentuk tidak tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun atas plasmalema (membran sel) dan sitoplasma. Terdapat juga contoh dari Rhizopoda lainnya seperti Arcella vulgaris yang memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Protozoa ini banyak terdapat di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat keluarnya kaki semu. Radiolaria
yang merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan mengendap yang disebut dengan lumpur radiolaria yang digunakan sebagai bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan Collosphaera.
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
·                Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
·                Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
·                Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.

2.2.2    Ciliata (Ciliophora/ Infusoria)
Ciliata (Latin, cilia = rambut kecil) atau Ciliophora (Yunani, phora = gerakan) bergerak dengan menggunakan silia (rambut getar). Ciliata juga disebut Infusoria (Latin, infus = menuang) karena hewan ini ditemukan juga pada air buangan atau air cucuran.  Silia terdapat pada seluruh permukaan sel atau hanya pada bagian tertentu. Selain berfungsi untuk bergerak, silia juga merupakan alat bantu untuk makan. Silia membantu  pergerakan makanan ke sitotosma. Makanan yang terkumpul di sitotosma akan dilanjutkan ke dalam sitofaring (kerongkongan sel). Apabila telah penuh, makanan akan masuk ke sitoplasma dengan membentuk vakuola makanan.
Ciliata disebut sebagai hewan sandal (bentuk sel seperti telapak kaki). Sel Ciliata mempunyai dua macam inti, yaitu inti besar (makronukleus) dan inti kecil (mikronukleus). Makronukeus berukuran lebih besar dibandingkan mikronukleus. Makronukleus memiliki fungsi vegetatif, yaitu untuk pertumbuhan dan perkembang biakan. Mikronukleus memiliki fungsi reproduktif, yaitu pada konjugasi. Ciliata juga memiliki trikokis yang fungsinya untuk pertahanan diri dari musuh.
Ciliata melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual, yaitu dengan cara pembelahan biner membujur (transversal). Reproduksi seksual dilakukan dengan konjugasi. Salah satu Ciliata yang melakukan proses konjugasi ialah Paramecium.
Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Mulut sel berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam sel. Jika rambut getar di sekitar mulut sel digetarkan maka terjadi aliran air keluar masuk mulut sel. Bersamaan dengan aliran air, makanan (sisa bahan organik dan hewan uniseluler) masuk ke dalam mulut.Karena tidak berjenis kelamin, maka tidak dapat dibedakan antara laki-laki dan perempuan.
Contoh lain dari Ciliata adalah :
·            Stentor, bentuk seperti terompet dan hidupnya menetap di suatu tempat.
·            Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
·            Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
·            Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
·            Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).

2.2.3   Flagellata (Mastigophora)
Flagellata (dalam bahasa Latin diambil dari kata “flagell” yang berarti cambuk) atau Mastigophora (dari bahasa Yunani,”mastig” yang berarti cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan), dalam taksonomi kuno Flagellata merupakan salah satu kelas dalam filum protozoa atau protista yang mirip hewan, namun dalam taksonomi modern menjadi superkelas yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu fitoflagelata dan zooflagelata.
Alat gerak Flagellata adalah flagellum atau cambuk getar, yang juga merupakan ciri khasnya, sehingga disebut Flagellata (flagellum = cambuk). Letak flagel berada pada ujung depan sel (anterior), sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel (posterior). Selain berfungsi sebagai alat gerak, flagela juga dapat digunakan untuk mengetahui keadaan lingkungannya atau dapat juga digunakan sebagai alat indera karena mengandung sel-sel reseptor di permukaan flagel dan alat bantu untuk menangkap makanan.
Dilihat dari bentuknya, Flagellata dikelompokkan menjadi dua, yaitu berbentuk seperti tumbuhan yang dinamakan Fitoflagellata, dan yang berbentuk seperti hewan yang dinamakan Zooflagellata.
1.    Fitoflagellata
Fitoflagelata adalah flagellata yang mirip dengan tumbuhan karena memiliki kromotafora, sehingga dapat melakukan fotosintesis (fotosintetik). Fitoflagellata mencernakan makananya dengan berbagai cara, menelan lalu mencernakan didalam tubuhnya (holozoik), membuat sendiri makanannya (holofitrik), atau mencernakan organisme yang sudah mati (saprofitik). Habitat fitoflagellata adalah diperairan bersih dan diperairan kotor. Fitoflagellata bergerak menggunakan flagella. Fitoflagellata diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yaitu:
a.    Euglenoida
b.     Noctiluca miliaris
c.    Volvocida
2.    Zooflgellata
Zooflagellata adalah flagellata yang menyerupai hewan, tidak berkloroplas dan bersifat heterotrof. Flagellata ini ada yang hidup bebas, bersimbiosis dengan organisme lain, namun kebanyakan bersifat parasit pada organisme lain. Contoh zooflagelata antara lain yaitu Trypanosoma gambiens, dan Leishmania. Makannya berupa zat organik yang diperoleh dari lingkungannya. Beberapa jenis flagellata merupakan hewan holozoik. Beberapa jenis flagellata memperoleh makanan dari tubuh inangnya. Zooflagelata berhabitat di laut dan air tawar.
a.    Trypanosoma
Flagellata ini bercirikan bentuk tubuh yang pipih dan panjang seperti daun , merupakan parasit dalam darah vertebrata , dan tidak membentuk kista. Jenis – jenis Trypanosoma antara lain adalah:
  • Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat dari genus tse-tse, yaitu Jenis Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
  • Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
  • Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
  • Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
  • Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.
b.    Leishmania
Leishmania merupakan penyebab penyakit pada sel-sel endothelium pembuluh darah. Jenis-jenis Leismania adalah :
·      Leishmania donovani, penyebab penyakit kalazar yang ditandai dengan demam dan anemia, hewan ini banyak terdapat di Mesir , sekitar laut tengah , dan india.
·      Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit , disebut penyakit oriental sore, terdapat di Asia (daerah mediterania) dan sebagian Amerika selatan. Ada dua tipe “oriental sore” yang disebabkan oleh strain yang berlainan, yaitu Leishmania kulit tipe kering atau urban yang menyebabkan penyakit menahun, dan Leishmania kulit tipe basah atau rural yang menyebabkan penyakit akut.
·      Leishmania brasiliensis, juga penyebab penyakit kulit di Meksiko dan Amerika Tengah serta Selatan.

Bentuk tubuh Flagellata sangat beragam, ada yang berbentuk lonjong, menyerupai bola, memanjang, dan polimorfik (memiliki berbagai bentuk morfologi). Hidup secara soliter dan ada yang berkoloni. Fitoflagellata mempunyai tubuh yang diselubungi oleh membrane selulosa, misalnya Volvox. Ada pula yang memiliki lapisan pelikel, misalnya Euglena. Pelikel adalah lapisan luar yang terbentuk dari selaput plasma yang mengandung protein.

2.2.4        Sporozoa (Apicomplexa)
Sporozoa (yunani, spore = biji, zoa = hewan) adalah kelompok Protista uniseluler yang pada salah satu tahapan dalam siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Sporozoa tidak memiliki alat gerak. Seluruh jenis Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Tubuhnya berbentuk bulat atau bulat panjang. Perkembangbiakan/siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium, yaitu:
a.       Schizogonia  : Terbentuk secara membelah dan terjadi setelah menginfeksi inang.
b.      Sporogoni     : Pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium efektif.
c.       Gamogoni  : Tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di dalam tubuh inang perantara atau nyamuk
Secara umum, Sporozoa melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Pergiliran reproduksi aseksual dan seksualnya kompleks dengan beberapa perubahan bentuk serta membutuhkan dua atau lebih inang. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembelahan biner. Reproduksi sksual dilakukan dengan pembentukan gamet dan dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan dan betina.
Contoh Sporozoa adalah Toxoplasma goondi yang menyebabkan penyakit toksoplasmosis dan Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Toxoplasma goondi masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista Toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma terutam membahayakan ibu hamil karena dapat membunuh embrio atau bayi yang dilahirkan menjadi cacat.
·         Fase Vegetatif : Terjadi pada tubuh manusia penderita Malaria.  Manusia dipandang sebagai hospes denifitif. Terdapatnya plasmodium di sepanjang saluran darah. Spora aseksual berkembang biak pada waktu nyamuk anopheles menghisap darah. Siklus hidupnya dimulai dari : Sporozoit – Tropozoit – Shyzoit – Merozoit.
·         Fase Generatif :Terjadi di dalam tubuh nyamuk Anophels betina. Anopheles dipandang sebagai hospes intermedier. Terdapatnya plasmodium disepanjang saluran pencernaan dan saluran ludah. Siklus hidupnya dimulai dari Makrogametosit dan Mikrogametosit – Zygot – Ookinet – Oosit – Sporosit – Sporozoit.

2.3         Peranan Protista Mirip Hewan dalam Kehidupan Manusia
Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa dalah pemangsa bakteri. Di perairan, Protozoa juga merupakan zooplankton dan bentos. Zooplankton dan bentos adalah sumber makanan hewan air termasuk udang, kepiting, dan ikan yang secara ekonomis bermanfaat bagi manusia. Protozoa lain yang menguntungkan antara lain sebagai berikut :
·           Foraminifera, cangkang atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencairan sumber daya minyak, gas alam, dan mineral.
·           Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanahnradiolaria yang dapat digunakan sebagai bahan gosok.
Protozoa yang merugikan bagi manusia, yaitu menyebabkan penyakit antara lain sebagai berikut :
·           Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
·           Entamoeba ginggivalis, merupakan parasit pada gusi dan gigi manusia.
·           Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.
·           Trypanosoma brucei (penyebab penyakit tidur pada manusia di Afrika), 
·           Trypanosoma evansi (penyebab penyakit surra pada hewan ternak), 
·           Trichomonas vaginalis  (penyebab penyakit pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin pria),
·            Leishmania (penyebab penyakit kala-azar yang merusak sel darah manusia). Trypanosoma dan Leishmania dibawa oleh jenis lalat tertentu yang mengisap darah manusia, contohnya lalat tse tse  (Glossina moritans). Lalat ini menularkan penyakit tidur. Penyakit ini merusak system saraf pusat dan pembuluh darah sehingga penderita tidak dapat berbicara dan berjalan, tidur terus-menerus, dan akhirnya mengakibatkan kematian.
·           Plasmodium yang dapat menyerang sel-sel hati dan sel-sel darah merah (eritrosit),penyebab penyakit malaria.

B.     Hasil gambar untuk gambar protozoa"PROTOZOA







2.1  Ciri – Ciri  Protozoa
A.    Ciri-ciri umum protozoa yaitu:
a)      Organisme uniseluler (bersel tunggal).
b)      Eukariotik (memiliki membran nukleus).
c)      Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
d)     Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri  (heterotrof)
e)      Hidup bebas, saprofit atau parasit.
f)       Dapat membentuk kristal untuk bertahan hidupAlat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagela.
Ciri-ciri protozoa sebagai hewan adalah gerakannya yang aktif dengan silia atau flagen, memiliki membran sel dari zat lipoprotein, dan bentuk tubuhnya ada yang bisa berubah-ubah.
Sebagian besar Protozoa berkembang biak secara vegetatif dan generatif.
1.  Aseksual (vegetatif)
a.       Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian menghasilkan 2 sel baru. Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium dan Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah terlebih dahulu melakukan konjugasi, sedangkan Euglena membelah secara membujur /memanjang (longitudinal).
b.      Spora, perkembangbiakan aseksual pada kelas Sporozoa (Apicomplexa) dengan membentuk spora melalui proses sporulasi di dalam tubuh nyamuk Anopheles. Spora yang dihasilkan disebut sporozoid.
2.      Seksual (Generatif)
a.       Konjugasi, Peleburan inti sel pada organisme yang belum jelas alat kelaminnya. Pada Paramaecium mikronukleus yang  sudah dipertukarkan akan melebur dengan makronukleus, proses ini disebut singami.
b.      Peleburan gamet Sporozoa (Apicomplexa) telah dapat menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Peleburan gamet ini berlangsung di dalam tubuh nyamuk.

2.2  Klasifikasi protozoa
       Protozoa dibagi menjadi 4 kelas berdasarkan alat gerak:
a)    Rhizopoda (Sarcodina) 
Pada kelompok ini, alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp. Bentuk sel amoeba tidak tetap, sitoplasmanya terdiri dari ektoplasma dan endoplasma. Habitat organisme ini di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian kecil hidup di dalam tubuh hewan atau manusia. Ektoplasma Amoeba sp. bersifat lebih kental dari endoplasma, sehingga aliran endoplasma dan ektoplasma tersebut berperan dalam penjuluran dan penarikan pseudopodia.
§  Pencernaan Makanan Rhizopoda
Dengan cara ini Amoeba bergerak untuk menangkap makanan. Dengan kaki semunya, Amoeba dapat menangkap dan mengambil makanan. Mula-mula kaki semu (pseudopoda) dijulurkan ke arah makanan lalu mengelilingi makanan tersebut. Kemudian, membran plasma bergerak mendekati dan mengikuti kaki semu mengelilingi makanan. Bersatunya kedua ujung membran plasma membentuk vakuola, makanan dicerna di dalam vakuola makanan. Dari sini, sari makanan diedarkan ke seluruh tubuh. Pembelahan dimulai dari membelahnya inti sel menjadi dua, lalu diikuti oleh pembelahan sitoplasma. Pembelahan inti tersebut menimbulkan lekukan yang sangat dalam yang lama-lama akan putus sehingga terjadilah dua sel anak Amoeba.
§  Morfologi Rhizopoda
a.       Bergerak bebas di dalam air laut dan tawar.
b.      Bergerak dan menagkap mangsa dengan menggunakan kaki semu.
c.       Berkembangbiak dengan cara membelah biner.
§   Fisiologi Rhizopoda
Sel amoeba dilindungi oleh membran sel, dimana didalam selnya terdapat organel-organel diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan. Ukuran amoeba berkisar antara 200-300 mikron, bentuknya selalu berubah-ubah, amoeba bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia.
§   Reproduksi Rhizopoda (Amoeba)
Peristiwa ini dimulai dengan pembelahan inti sel atau bahan inti menjadi dua, kemudian diikuti dengan pembelahan sitoplasmanya yang masing-masing menjadi dua dan menyelubungi inti sel. Dimana amoeba bereproduksi secara vegetatif dengan cara membelah diri, perkembangbiakan amoeba dan bakteri yang biasa dilakukan adalah dengan membelah diri sesuai pada kondisi mereka mengadakan pembelahan setiap 15 menit. Setelah sitoplasma terpisah maka terbentuklah dua sel baru.
§   Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda
v Amoeba,.
v Foraminifera
v Radiolaria.
b)   Flagellata (Mastigophora)
Flagellata berasal dari kata flagel artinya cambuk atau Mastigophora dari mastig artinya cambuk, phora artinya gerakan. Semua anggota filum flagellata bergerak menggunakan flagel. Bentuk tubuh flagellata tetap karena dilindungi oleh pelikel. Di antara Flagellata ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup bersimbiosis dalam tubuh hewan, tetapi kebanyakan bersifat parasit. Flagellata berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner secara longitudinal, sedangkan reproduksi seksual belum banyak diketahui. Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
1.   Flagellata yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil,disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
a.       Euglena viridis, hidup di air tawar.
b.      Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
c.       Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.
2.   Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata. Contoh:
a.       Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans.Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
b.      Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
c.       Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
d.      Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
e.       Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak.
3.   Cilliata (Ciliophora)
Ciliata adalah Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air. Alat gerak berupa cilia atau bulu getar.Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata.
§   Cara Makan Dan Ekskresi Pada Ciliata
Silia pada ciliata selain berfungsi sebagai alat gerak juga berfungsi sebagai alat menangkap makanan. Cara menangkap makanan adalah dengan menggetarkan silianya, agar terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Pada saat itulah masuk bersamaan dengan air bakteri, bahan organik, atau hewan uniseluler lainnya.Pada kelompok Ciliata, ada organ mirip mulut di permukaan sel yang disebut sitostoma Sitostoma dapat digunakan menangkap makanan dengan dibantu silia. Setelah makanan masuk ke dalam vakuola makanan.Ukuran vakuola mengecil kemudian mengalami pengasaman. Lisosom memberikan enzim ke dalam vakuola makanan tersebut untuk mencernakan makanan.
§  Respirasi Pada Ciliata
Respirasi pada ciliata sama yang dilakukan seperti amoeba yaitu dengan cara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya (selaput plasma). Sitoplasma dibedakan menjadi dua yaitu bagian luar adalah ektoplasma dan bagian dalam disebut endoplasma. Dibagian ektoplasma terdapat bentukan menyerupai akar yang disebut trikosit. Fungi trikosit untuk melindungi diri dari terhadap serangan lawan dan juga untuk menambatkan diri pada hewan lain waktu mengambil makanan. Tubuhnya dilindungi oleh pellicle, sehingga bentuk dari organism ini tetap.
§  Reproduksi Pada Ciliata
Proses reproduksi pada ciliata yaitu secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan aseksual pada ciliata yaitu dimulai dengan membelah diri secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya, membelah diri dapat terjadi  tiap 24 jam. Setelah terjadi beberapa kali pembiakan aseksual (vegetatif), terjadilah pembiakan seksual (generatif) secara konjugasi yang dimulai dengan pertemuan antara 2 individu pada bagian mulut. Kemudian terjadi peristiwa selanjutnya makronukleusnya lenyap. Mikronukleusnya membelah secara meiosis menjadi empat. Tiga diantaranya lenyap dan satu membelah menjadi dua mikronukleus (haploid). Dan terjadi tukar menukar mikronuklues sehingga menjadi penyatuan mikronukleus haploid menjadi mikronukleus diploid, tiap individu memisahkan diri. Dalam keadaan demikian tiap individu dan mikronukleusnya akan mengadakan pembelahan dua kali berturut-turut hingga menjadi empat paramecium baru dengan makronukleus.
§  Contoh Spesies Kelas Ciliata
a.    Paramaecium caudatum
b.   Stentor
c.   Vorticella,
d.   Stylonichia
e.    Balantidium coli
4.      Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Sporozoid memiliki organel-organel kompleks pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan jaringan inang. Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tetapi tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melalui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan ekskresinya melalui permukaan tubuh.

§  Reproduksi Sporozoa
Berkembang biak secara vegetatif di dalam tubuh manusia dan generatif di dalam tubuh nyamuk, didalam tubuh nyamuk gametosit yang terhisap nyamuk akan berubah jadi mikro dan makrogamet. Perkawinan antara mikro dan makrogamet menghasilkan suatu zigot, zigot membentuk ookinet di dalam usus nyamuk kemudian protoplasmanya berubah menjadi sporozoit-sporozoit, lalu sporozoit itu menyebar didalam alat pencernan dan sampai di kelenjar ludah nyamuk. Dan di dalam tubuh manusia sporozoit akan menyerang sel hati dan kemudian menyerang eritrosit, setelah pembiakan vegetatif terjadi berulang-ulang maka sel darah merah itu berubah menjadi gametosit yang dapat terhisap oleh nyamuk.
§  Contoh Hewan Yang Termasuk Dalam Filum Sporozo
Toxoplasma gondii yang menyebabkan penyakit Toksoplasmosis. Toxoplasma gondii masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan, misalnya daging yang tercemar kista toxoplasma dari kotoran kucing. Infeksi Toxoplasma gondii membahayakan bagi ibu hamil karena dapat mengakibatkan bayi yang lahir cacat, bahkan dapat membunuh embrio. Contoh lainnya adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria pada manusia. Contoh lainnya adalah Plasmodium falciparum, Plasmodium malariae, Plasmodium vivax.

2.3    Peranan Protozoa bagi kehidupan
a)      Peran menguntungkan :
1.      Mengendalikan populasi Bakteri, sebagian Protozoa memangsa Bakteri sebagai makanannya, sehingga dapat mengontrol jumlah populasi Bakteri di alam.
2.      Sumber makanan ikan, Di perairan sebagian Protozoa berperan sebagai plankton (zooplankton)  dan benthos yang menjadi makanan hewan air, terutama udang, kepiting, ikan, dll.
3.      Indikator minyak bumi, Fosil Foraminifera menjadi petunjuk sumber minyak, gas, dan mineral.
4.      Bahan penggosok, Endapan Radiolaria di dasar laut yang membentuk tanah radiolaria, dapat dijadikan sebagai bahan penggosok.
b)     Peran Merugikan :
Protozoa menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan ternak. Penyakit-penyakit yang disebabkan Protozoa antara lain :
1)      Entamoeba hitolytica; hidup didalam usus halus manusia, penyebabpenyakit disentri.
2)      Entamoeba gingivalis; hidup dirongga mulut, penyebab penyakit gingivitis.
3)      Balantidium coli; hidup didalam usus tebal (Kolon) manusia, penyebabpenyakit diare (Balontidiosis).
4)      Trypanosoma gambiense dan Tryponosoma rhodesiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tsetse (Glossina palpalis dan Glossina morsitans.




BAB III
PENUTUP

3.1   Kesimpulan
Protista mirip hewan atau juga disebut Protozoa adalah organisme uniseluler (bersel satu ),eukariotik (memiliki inti sel yang terbungkus oleh membran), tidak memiliki dinding sel, heterotrof, dan pada umumnya dapat bergerak (motif). Protozoa dapat bergerak dengan menggunakan alat geraknya, yaitu pseudopodia (kaki semu), silia (rambut getar), atau flagela (bulu cambuk).
Protozoa hidup bebas di air tawar dan air laut sebagai komponen biotik. Protozoa hidup secara heterotrof dengan memangsa bakteri, Protista lain, dan sampah organisme. Sebagai pemangsa bakteri, Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam.
Protozoa sebagian besar melakukan reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner. Pembelahan diawali dengan pembelahan inti yang diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Sebagian Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi.
 Protozoa dapat menguntungkan dan merugikan manusia. Protozoa berperan penting dalam mengontrol jumlah bakteri di alam karena Protozoa dalah pemangsa bakteri. Di perairan, Protozoa juga merupakan sumber makanan hewan air. Akan tetapi di sisi lain Protozoa juga dapat menyebabkan penyakit baik bagi manusia ataupun bagi hewan.

3.2  Saran
       Adapun saran kami sebagai untuk solusi terhadap permasalahan-permasalahan dalam makalah ini adalah perlunya memahami lebih dalam tentang protista mirip hewan dan protozoa sehingga materinya dapat di pahami dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

o   Aryulina, Diah, dkk. 2007. Biologi 1 untuk kelas X SMA dan Ma. Jakarta : Erlangga
·         http://jadikecil.wordpress.com/about/karya-tulis-protista-mirip-hewan-protozoa/feed/
·         http://aslam02.wordpress.com/materi/biologi-kelas-x/protista/protista-mirip-hewan/feed/

































Tidak ada komentar:

Posting Komentar